
Aku Benci Harus Mencintaimu
Aku benci padamu
Aku benci rasa penasaran saat kita pertama bertemu, yang memaksaku untuk mencari tau dirimu lebih jauh. Mengumpulkan data demi data, dan merangkainya dalam ingatanku.
Aku benci melihatmu tersenyum. Senyuman yang bisa membuatku kehilangan fokus saat belajar, yang selalu terbayang dalam setiap mimpiku, membuatku tidak bisa tidur.
Aku benci melihatmu tertawa. Tawamu yang renyah membuatku muak, membuatku seperti orang bodoh yang tiba-tiba tersenyum tanpa sebab.
Aku benci dengan sentuhanmu padaku, yang terjadi secara tak sengaja saat kau meminjam sesuatu dariku. Aku benci sentuhan itu, membuatku gemetar dan tak bergerak selama beberapa detik.
Aku benci melihat matamu. Sama bencinya saat aku melihat pertunjukan sulap. Membuatku takjub atas apa yang kulihat, dan memandang lebih jauh ke dalam untuk mengetahui apa yang tersembunyi di balik bola yang bersinar itu.
Aku benci saat kau memanggil namaku. Membuatku terlontar dari meriam dan mendarat di planet tanpa penhuni.
Aku benci saat kita berjalan bersama, dengan tangan yang saling menggenggam. Saat itu, aku seperti diborgol oleh rantai metal yang tak bisa kulepaskan. Dan anehnya, justru tak ingin kulepaskan.
Aku benci itu semua, sekali lagi aku benci.
Dan yang paling aku benci adalah, kenyataan bahwa aku memang mencintaimu.
Perumnas-pamekasan (4/9/13)
Aku benci rasa penasaran saat kita pertama bertemu, yang memaksaku untuk mencari tau dirimu lebih jauh. Mengumpulkan data demi data, dan merangkainya dalam ingatanku.
Aku benci melihatmu tersenyum. Senyuman yang bisa membuatku kehilangan fokus saat belajar, yang selalu terbayang dalam setiap mimpiku, membuatku tidak bisa tidur.
Aku benci melihatmu tertawa. Tawamu yang renyah membuatku muak, membuatku seperti orang bodoh yang tiba-tiba tersenyum tanpa sebab.
Aku benci dengan sentuhanmu padaku, yang terjadi secara tak sengaja saat kau meminjam sesuatu dariku. Aku benci sentuhan itu, membuatku gemetar dan tak bergerak selama beberapa detik.
Aku benci melihat matamu. Sama bencinya saat aku melihat pertunjukan sulap. Membuatku takjub atas apa yang kulihat, dan memandang lebih jauh ke dalam untuk mengetahui apa yang tersembunyi di balik bola yang bersinar itu.
Aku benci saat kau memanggil namaku. Membuatku terlontar dari meriam dan mendarat di planet tanpa penhuni.
Aku benci saat kita berjalan bersama, dengan tangan yang saling menggenggam. Saat itu, aku seperti diborgol oleh rantai metal yang tak bisa kulepaskan. Dan anehnya, justru tak ingin kulepaskan.
Aku benci itu semua, sekali lagi aku benci.
Dan yang paling aku benci adalah, kenyataan bahwa aku memang mencintaimu.
Perumnas-pamekasan (4/9/13)
0 Response to "Aku Benci Harus Mencintaimu"
Posting Komentar
Apa pendapatmu tentang tulisan ini?