
Kunjungan STAIN Pamekasan ke DPRD
Dalam rangka peralihan status dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN), pimpinan STAIN dan ketua Jurusan mengadakan audiensi di gedung DPRD Pamekasan (4/11). Turut hadir dalam audiensi tersebut wakil ketua DPRD Pamekasan (Khairul Kalam), Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Pamekasan, Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Pamekasan, ketua komisi D dan anggota, dan direktur PDAM beserta staff.
Menurut Taufiqurrahman selaku ketua STAIN, audiensi itu dilakukan terkait tiga hal. Pertama tentang rencana peralihan status dari STAIN ke IAIN. Kedua, tentang pasokan air bersih PDAM. Terakhir, tentang kerjasama institutional dan pengembangan kompetensi.
Akhmad Mukhlis selaku Wakil Ketua II (WKII) STAIN menjelaskan lebih lanjut perihal tiga hal tersebut. Menurutnya, STAIN Pamekasan sudah bisa memenuhi sebagian besar persyaratan peralihan status ke IAIN. Dan pihaknya saat ini sedang dalam proses pengajuan proposal untuk menambah prodi-prodi baru, dan beberapa bulan ke depan akan presentasi di Jakarta. Persyaratan yang belum terpenuhi yakni luas tanah minimal 10 hektar, sedangkan luas tanah STAIN Pamekasan masih 3,4 hektar. “Kami harap DPRD bisa menghibahkan tanah kepada kami agar bisa memenuhi persyaratan tersebut,” ujarnya. Selain itu rasio dosen per prodi adalah 1 banding 25, sementara saat ini STAIN Pamekasan hanya mempunyai 78 dosen untuk 5 prodi. Mukhlis berharap Pemkab bisa membantu pemenuhan tenaga pengajar tersebut, misalnya dengan mempermudah proses mutasi dosen pengajar ke STAIN Pamekasan.
Pasokan air bersih dari PDAM sendiri dirasa masih belum maksimal. Meskipun pipa air PDAM telah diganti dengan yang lebih besar, hal itu masih belum bisa mencukupi kebutuhan air di kampus berbasis Islam tersebut. Ini dikarenakan air hanya mengalir pada jam-jam tertentu saja. Mukhlis menambahkan, ia berharap PDAM bisa memberikan pasokan air tanpa batas waktu, mengingat kebutuhan air STAIN Pamekasan yang sangat besar, yakni dengan 56 kamar kecil dan digunakan oleh lebih dari 3000 mahasiswa.
Pihak DPRD menanggapi dengan positif apa yang dilakukan oleh STAIN Pamekasan tersebut. Menurut Khairul Kalam selaku wakil ketua DPRD Pamekasan, ia sangat mendukung upaya STAIN Pamekasan, baik secara pribadi maupun institusional. ”Ketika STAIN Pamekasan maju dan jumlah mahasiswanya bertambah, bukan hanya bidang pendidikan saja yang berkembang, tapi sisi ekonomi juga akan berkembang,” tambahnya.
Khairul Kalam juga berterima kasih kepada STAIN Pamekasan yang secara tidak langsung membantu pengembangan kota di daerah selatan (Tlanakan,red). Hal itu karena pengembangan kota juga ditentukan oleh banyaknya Perguruan Tingi dan banyaknya mahasiswa yang ada.
“Untuk hibah tanah, kami masih harus berkoordinasi dan membicarakan lebih lanjut dengan bupati, agar saat hibah diberikan oleh pemkab dan DPRD selaku bidang pengawasan, tidak menyalahi aturan dan prosedur yang ada,” pungkas Khairul.
Tentang pasokan air, DPRD sudah meminta kepada PDAM untuk lebih memperhatikan pasokan air ke STAIN Pamekasan. Akan tetapi juga harus tetap mempertimbangkan pelayanan terhadap masyarakat di sekitar STAIN Pamekasan. (SNJ)
Tulisan ini dimuat di Tabloid WARTA STAIN Pamekasan Edisi 1 (Januari-April 2014) dalam rubrik "Silaturahmi" saat penulis menjadi reporter di tabloid tersebut.
0 Response to "Kunjungan STAIN Pamekasan ke DPRD"
Posting Komentar
Apa pendapatmu tentang tulisan ini?