PSW Gelar Seminar  Kesehatan Reproduksi

PSW Gelar Seminar Kesehatan Reproduksi

 

Pusat Studi Wanita (PSW) mengadakan seminar dengan  tema “Kesehatan Reproduksi Perempuan dalam Islam.”  Seminar yang diselenggarakan pada hari Jum’at (23/5) ini  bertempat di Gedung Multicenter lantai II STAIN Pame kasan. Peserta yang hadir antara lain dari unsur dosen,  karyawan dan anggota Dharma Wanita STAIN Pamekasan sebanyak 140 peserta. Narasumber dalam semi nar ini adalah Abd. Aziz yang saat ini menjadi Direktur  RSI NU Semarang dan juga mengajar di MA Futuhiyyah  Mranggen-Demak. 

Kegiatan diawali dengan pembukaan yang berisi sambutan Ket ua PSW, Iswah Adriana dan juga  sambutan ketua STAIN Pamekasan, Taufiqurrahman. Selanjutnya dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Abd. Aziz.  Materi tentang reproduksi yang disajikan oleh pemateri mendapat  respon yang luar biasa dari peserta, dibuktikan dengan banyaknya  peserta yang ingin bertanya. 

Dalam materinya, Aziz menyampaikan tentang khitan bagi  perempuan dalam pandangan  agama maupun pandangan medis.  Ia menjelaskan, khitan memiliki  fungsi dan manfaat yang sangat  penting bagi kepentingan syiar islam. Sebab, khitan bertujuan untuk kesehatan jasmani dan rohani.  Melalui khitan, seorang anak sejak dini diajarkan mengenai pentingnya kesehatan dan kebersihan  badan, terutama alat kelaminnya.  Manfaat khitan bagi perempuan dilakukan sesuai sunnah agar dapat  menstabilkan syahwatnya, mempercantik wajahnya, dan terhormat di sisi suaminya. 

Selanjutnya ia menjelaskan  tentang pengaruh KB terhadap  masa haid wanita. Haid normal  akan mengalami gangguan bila  Ibu memakai kontrasepsi. Art inya, setiap akseptor KB memiliki  risiko untuk tidak cocok dengan  metode KB yang dipilih, perlu  waktu dan proses adaptasi individual. KB suntik bulanan dapat  mengatur siklus haid menyerupai  siklus normal, tetapi kadang kala  pasien tidak cocok menerima  hormon dari luar. Tubuh akan  menolak obat tersebut bila timbul reaksi ketidakcocokan atau  alergi.  

Bentuk penolakan KB hormonal bisa berupa haid yang tidak  berhenti-henti, sakit kepala, sakit  payudara, atau muntah-muntah.  Setelah berhenti KB, reaksi tubuh  tidak langsung hilang, tetapi perlu waktu untuk kembali normal  dan itu telah dialami oleh Ibu. 

Beralih ke persoalan lain, pemateri juga memaparkan tentang  darah yang keluar bagi perempuan yang melahirkan dengan  operasi caesar. Dibanding dengan  persalinan normal, darah nifas  yang keluar setelah operasi caesar justru lebih banyak. Hal itu  terjadi karena adanya tambahan  luka sayatan pada dinding rahim.  Walaupun tidak ada perbedaan  masa berhenti sekitar 4-6 minggu  pasca melahirkan. “Keadaan yang  berbahaya adalah apabila terjadi pendarahan yang sangat hebat,  pusing, pendarahan berbau tidak  sedap disertai demam tinggi,” ungkap Aziz. (SNJ) 


Tulisan ini dimuat di Tabloid WARTA STAIN Pamekasan Edisi 2 (Juli-Desember 2014) dalam rubrik "Civitas" saat penulis menjadi reporter di tabloid tersebut.

0 Response to "PSW Gelar Seminar Kesehatan Reproduksi"

Posting Komentar

Apa pendapatmu tentang tulisan ini?

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel