
Ramadhan Day 4: Gentayangan di Kampus
Udara masih dingin saat aku berkendara ke pertigaan kotah. Hari ini aku akan pergi ke kampus untuk melakukan sesuatu disana. Desa Kotah –tempat persinggahan untuk menunggu bis mini- masih lengang, hanya sedikit aktivitas warga yang terlihat. Beda dengan keadaan di dalam bis mini yang penumpangnya hampir memenuhi bis mini.
Banyak hal yang terjadi di dalam bis mini. Sebagian menyenangkan tapi sebagian yang lain menyebalkan. Hari ini aku duduk di samping perempuan yang bau badannya menyengat. Dan lagi, si cewek berbau ini sering menyandarkan tangannya ke bangku di depannya, sehingga bau keteknya makin semerbak menembus udara. Untuk menghilangkan bau tak sedap itu, aku buka jendela lebar-lebar dan kudongakkan wajah ke luar. Untung saja posisiku ada di dekat jendela. Aku gak bisa ngebayangin apa yang akan terjadi kalau aku jauh dari jendela. Mungkin aku mati lemas karena bau yang mematikan.
Udara panas di kampus menyambut kedatanganku. Di seberang jalan terlihat warung bakso pak mat yang seringkali menjadi pilihanku untuk mengsi perut. Di sebelahnya ada warnet yang berdekatan dengan kampus. Banyak sepeda motor dan mobil yang parkir di dalam kampus. Belakangan aku tahu kalau hari ini adalah hari test masuk kampus jalur ungglan dan bidik misi. Ini adalah tahun kedua beasiswa bidikmisi. Aku yang masuk 3 tahun yang lalu tentu tidak sempat merasakannya. Tak ada rotan akar pun jadi, tak ada bidik misi, bidik aja beasiswa lainnya. Well Done.
Bersama Zuhri aku menghampiri beberapa dosen dan kepala unit untuk melakukan wawancara. Saat ini aku dan teman-teman LPM Activita memang sedang mempersiapkan Majalah kampus di bulan ramadhan ini. Seringkali kami harus bolak balik kesana kemari untuk menemui narasumber. Aku juga heran, kadang mereka main ngilang aja seperti ninja, sulit untuk ditemui.
Beberapa mahasiswa semester 6 juga tak jarang aku temui d kampus. Sepertinya mereka sedang ada bimbingan KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat) Gelombang 1. Aku sih tenang-tenang aja karena bagianku nanti di gelombang kedua. Mereka yang gelombang 1 akan terjun ke masyarakat di bulan puasa. Separuh ramadhan dihabiskan di desa orang dan dilanjutkan setengah bulan lagi setelah lebaran. Dari cerita kakak-kakak tingkat, mahasiswa pada saat KPM biasanya banyak santainya.
Maghrib hampir tiba. Aku, Zuhri dan Anshari pergi ke luar untuk membeli lauk berbuka dan es batu. Hari ini aku akan berbuka puasa di kampus bersama teman-teman. Gedung sekretariat mahasiswa menjadi markas kami. Bisa dibilang gedung itu adalah rumah kami selama berada di kampus. Tiap hari pasti ada yang menempati kantor di gedung itu. Sebenarnya ini ilegal, tapi toh tetap saja teman-teman ormawa tetap menempatinya. Ada 3 ormawa yang biasa menemoati gedung kemahasiswaan, ada LPM Activita, UKM Teater Fataria dan UKM Mastapala.
5 orang jejaka berbuka puasa dalam satu wadah nasi. It’s a simple thing, but memorable.
Banyak hal yang terjadi di dalam bis mini. Sebagian menyenangkan tapi sebagian yang lain menyebalkan. Hari ini aku duduk di samping perempuan yang bau badannya menyengat. Dan lagi, si cewek berbau ini sering menyandarkan tangannya ke bangku di depannya, sehingga bau keteknya makin semerbak menembus udara. Untuk menghilangkan bau tak sedap itu, aku buka jendela lebar-lebar dan kudongakkan wajah ke luar. Untung saja posisiku ada di dekat jendela. Aku gak bisa ngebayangin apa yang akan terjadi kalau aku jauh dari jendela. Mungkin aku mati lemas karena bau yang mematikan.
Udara panas di kampus menyambut kedatanganku. Di seberang jalan terlihat warung bakso pak mat yang seringkali menjadi pilihanku untuk mengsi perut. Di sebelahnya ada warnet yang berdekatan dengan kampus. Banyak sepeda motor dan mobil yang parkir di dalam kampus. Belakangan aku tahu kalau hari ini adalah hari test masuk kampus jalur ungglan dan bidik misi. Ini adalah tahun kedua beasiswa bidikmisi. Aku yang masuk 3 tahun yang lalu tentu tidak sempat merasakannya. Tak ada rotan akar pun jadi, tak ada bidik misi, bidik aja beasiswa lainnya. Well Done.
Bersama Zuhri aku menghampiri beberapa dosen dan kepala unit untuk melakukan wawancara. Saat ini aku dan teman-teman LPM Activita memang sedang mempersiapkan Majalah kampus di bulan ramadhan ini. Seringkali kami harus bolak balik kesana kemari untuk menemui narasumber. Aku juga heran, kadang mereka main ngilang aja seperti ninja, sulit untuk ditemui.
Beberapa mahasiswa semester 6 juga tak jarang aku temui d kampus. Sepertinya mereka sedang ada bimbingan KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat) Gelombang 1. Aku sih tenang-tenang aja karena bagianku nanti di gelombang kedua. Mereka yang gelombang 1 akan terjun ke masyarakat di bulan puasa. Separuh ramadhan dihabiskan di desa orang dan dilanjutkan setengah bulan lagi setelah lebaran. Dari cerita kakak-kakak tingkat, mahasiswa pada saat KPM biasanya banyak santainya.
Maghrib hampir tiba. Aku, Zuhri dan Anshari pergi ke luar untuk membeli lauk berbuka dan es batu. Hari ini aku akan berbuka puasa di kampus bersama teman-teman. Gedung sekretariat mahasiswa menjadi markas kami. Bisa dibilang gedung itu adalah rumah kami selama berada di kampus. Tiap hari pasti ada yang menempati kantor di gedung itu. Sebenarnya ini ilegal, tapi toh tetap saja teman-teman ormawa tetap menempatinya. Ada 3 ormawa yang biasa menemoati gedung kemahasiswaan, ada LPM Activita, UKM Teater Fataria dan UKM Mastapala.
5 orang jejaka berbuka puasa dalam satu wadah nasi. It’s a simple thing, but memorable.
0 Response to "Ramadhan Day 4: Gentayangan di Kampus "
Posting Komentar
Apa pendapatmu tentang tulisan ini?