Karsa, Jurnal  Ter-Akreditasi

Karsa, Jurnal Ter-Akreditasi

Karsa merupakan jurnal ter akreditasi berdasarkan keputu san Direktur Jenderal Pendidikan  Tinggi Kementerian Pendidikan  dan Kebudayaan Republik Indo nesia nomor 80/DIKTI/Kep/2012.  Jurnal Karsa terbit dua kali dalam  setahun (Juni dan Desember).  

Karsa memuat tulisan hasil peneli tian, kajian aplikasi teori, gagasan konsep tual dan resensi buku tentang masalah masalah sosial dan budaya keislaman. 

Di STAIN Pamekasan sendiri terdapat  5 jurnal ilmiah. Diantaranya adalah Karsa  yang merupakan cikal bakal jurnal ilmiah  yang ada di STAIN Pamekasan. Kemudian  4 jurnal lainnya adalah Jurnal Al-Ihkam yang khusus untuk jurusan Syari’ah, jurnal  Tadris untuk jurusan Tarbiyah, jurnal  Nuansa yang dikelola oleh Pusat Peneli tian dan Pengabdian Masyarakat (P3M)  yang menghimpun penelitian dari dosen,  terakhir adalah jurnal Okara milik Pusat  Bahasa sebagai wadah untuk dosen-dosen  di program studi bahasa (Bahasa Ing gris dan Bahasa Arab). Dari semua jurnal  tersebut, Karsa adalah satu-satunya jurnal  yang terakreditasi. Tujuan Karsa adalah  melaksanakan salah satu dari Tri Dharma  perguruan tinggi, yakni penelitian.  

“Di penelitian itu ada kewajiban menu lis jurnal. Dosen kalau mau naik pang kat harus menulis di jurnal ilmiah yang  terakreditasi, dan karsa satu-satunya  jurnal humaniora terakreditasi di Madura,” ungkap Erie Hariyanto, salah satu redaksi  Karsa. 

Karsa sendiri sudah ada sejak 30  tahun yang lalu. Dalam perjalanannya,  jurnal ini beberapa kali berganti nama.  Pada tahun 1990, saat Aziz Jaya men jadi pimpinan redaksi, nama jurnal ini  adalah Karsa. Saat itu Karsa memuat  tulisan yang berkaitan dengan ilmu-ilmu  Tarbiyah (Pendidikan), karena waktu itu  STAIN Pamekasan masih menjadi Fakul tas Cabang Tarbiyah IAIN Sunan Ampel  Surabaya.  

Lalu pada 1995 nama jurnal ini berubah  menjadi “Jurnal Studi Keislaman”, yakni  ketika jurnal berada di bawah komando  Taufiqurrahman. Hal ini dimaksudkan  agar jurnal tersebut bisa menaungi ju rusan Syari’ah yang baru didirikan. Pada  kepemimpinan Mashur Abadi, tahun 2006,  namanya kembali ke Karsa. Dan yang  diutamakan adalah kajian-kajian tentang  Madura (kemaduraan). Sejak saat itu budaya humaniora di Karsa dikhususkan ke khasannya tentang kajian-kajian Madura. 

Selain tulisan dosen-dosen STAIN  Pamekasan, Karsa juga menerima kiriman tulisan dari semua dosen se-Indonesia.  Namun core yang diutamakan adalah  tentang kemaduraan. Pembagiannya, 60%  tulisan berasal dari luar, dan 40% merupa kan tulisan dosen STAIN Pamekasan. 

“Kami ingin menjadi pusat kajian Madura.  Bukan tempat kumpulan benda-benda, tapi  study karya-karya pemikiran yang orisinil  tentang budaya dan keislaman, terutama  tentang kemaduraan,” pungkas Erie. (SNJ) 


Tulisan ini dimuat di Tabloid WARTA STAIN Pamekasan Edisi 2 (Juli-Desember 2014) dalam rubrik "Civitas" saat penulis menjadi reporter di tabloid tersebut.

0 Response to "Karsa, Jurnal Ter-Akreditasi"

Posting Komentar

Apa pendapatmu tentang tulisan ini?

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel