
Kucing Saya Pincang
Beberapa hari terakhir kucing peliharaan saya kakinya pincang. Saya tidak tahu apa penyebabnya. Kita sekeluarga hanya bisa mengira-ngira dan memprediksi saja. Dalam bayangan saya, ada seseorang yang melempari kucing itu dengan sesuatu karena merasa terganggu.
Padahal sebenarnya kucing saya ini termasuk jenis kucing yang tidak neko-neko. Dia tidak pernah memporak-porandakan dapur. paling banter ya berteriak ‘meow’ jika ada diantara keluarga saya yang makan. Lalu dia akan mengeow terus menerus sampai mendapatkan ikan atau apapun itu. For Your Information, kucing saya ini gak tahu kenapa tidak suka dengan tahu. Tapi kalau kerupuk tetap dimakan.
Saya sendiri lupa kapan kucing itu ada di rumah. Bisa dibilang saya mendidik kucing tersebut agar mandiri. Saya tidak pernah memanjakannya. Jangankan bermain-main dengannya, mengelus dagunya saja hampir tidak pernah. Tapi ketika saya sedang makan dan dia mengeow, saya tidak lupa untuk memberinya sedikit dari ikan saya. Selebihnya, selain berdiam di rumah, dia juga berkeliaran ke luar rumah. Mungkin di saat berkeliaran ke rumah tetangga itulah kucing saya ini mendapat sliding tackle dari tetangga.
Saya juga tidak memberinya nama. Karena bagi saya, apalah arti sebuah nama bagi binatang peliharaan. Toh mereka juga tidak terlalu memedulikan hal itu. Sebagus apapun namanya kalau tidak dikasih makan, mereka juga akan tetap sebal pada pemiliknya.
Tempat favorit kucing saya untuk bersantai atau tiduran adalah di atas kamar mandi yang ada di dapur. Jadi di dapur saya itu ada kamar mandinya. Di atas atap kamar mandi itulah kucing saya tidur. Saya rasa alasan ia memilih tempat itu agar bisa dengan sigap memelas minta makan saat anggota keluarga makan di dapur.
Pernah juga kucing saya ini tidur di bawah meja dalam kamar saya. Tak jarang pula tiduran di atas sepeda motor. Untuk dua tempat yang terakhir, kalau saya memergokinya, tentu akan saya usir. Yang paling menyebalkan adalah ketika dia tidur di atas kasur saya dan pada keesokan harinya ia memberikan kado berupa kotoran indahnya.
Kini kucing saya ini sudah menjadi pincang. Salah satu kaki bagian depannya selalu ditekuk ketika berjalan. Kalau saja ada puskemas untuk kucing, pasti akan sangat membantu. Namun karena sejak awal tidak dimanja, kucing saya ini tidak berubah. Dia tidak trauma dan tetap menjadi dirinya seperti biasa. Tidak seperti anak zaman sekarang yang merengek hanya karena dicubit oleh gurunya.
Padahal sebenarnya kucing saya ini termasuk jenis kucing yang tidak neko-neko. Dia tidak pernah memporak-porandakan dapur. paling banter ya berteriak ‘meow’ jika ada diantara keluarga saya yang makan. Lalu dia akan mengeow terus menerus sampai mendapatkan ikan atau apapun itu. For Your Information, kucing saya ini gak tahu kenapa tidak suka dengan tahu. Tapi kalau kerupuk tetap dimakan.
Saya sendiri lupa kapan kucing itu ada di rumah. Bisa dibilang saya mendidik kucing tersebut agar mandiri. Saya tidak pernah memanjakannya. Jangankan bermain-main dengannya, mengelus dagunya saja hampir tidak pernah. Tapi ketika saya sedang makan dan dia mengeow, saya tidak lupa untuk memberinya sedikit dari ikan saya. Selebihnya, selain berdiam di rumah, dia juga berkeliaran ke luar rumah. Mungkin di saat berkeliaran ke rumah tetangga itulah kucing saya ini mendapat sliding tackle dari tetangga.
Saya juga tidak memberinya nama. Karena bagi saya, apalah arti sebuah nama bagi binatang peliharaan. Toh mereka juga tidak terlalu memedulikan hal itu. Sebagus apapun namanya kalau tidak dikasih makan, mereka juga akan tetap sebal pada pemiliknya.
Tempat favorit kucing saya untuk bersantai atau tiduran adalah di atas kamar mandi yang ada di dapur. Jadi di dapur saya itu ada kamar mandinya. Di atas atap kamar mandi itulah kucing saya tidur. Saya rasa alasan ia memilih tempat itu agar bisa dengan sigap memelas minta makan saat anggota keluarga makan di dapur.
Pernah juga kucing saya ini tidur di bawah meja dalam kamar saya. Tak jarang pula tiduran di atas sepeda motor. Untuk dua tempat yang terakhir, kalau saya memergokinya, tentu akan saya usir. Yang paling menyebalkan adalah ketika dia tidur di atas kasur saya dan pada keesokan harinya ia memberikan kado berupa kotoran indahnya.
Kini kucing saya ini sudah menjadi pincang. Salah satu kaki bagian depannya selalu ditekuk ketika berjalan. Kalau saja ada puskemas untuk kucing, pasti akan sangat membantu. Namun karena sejak awal tidak dimanja, kucing saya ini tidak berubah. Dia tidak trauma dan tetap menjadi dirinya seperti biasa. Tidak seperti anak zaman sekarang yang merengek hanya karena dicubit oleh gurunya.
0 Response to "Kucing Saya Pincang"
Posting Komentar
Apa pendapatmu tentang tulisan ini?